Selasa, 29 Desember 2015

Motor Sangar Test Ride New Kawasaki D-Tracker 150

Perubahan signifikan dialami D-Tracker 150, tak hanya desain bodi dan komposisi warna baru, paling utama tentu saja penggunaan ban 17 inci, Kawasaki menyebutnya jadi full size supermoto. Sementara D-Tracker lama pakai ban 14 inci, yang membuatnya seperti motor anak-anak.
Perubahan tersebut tentu memberikan sensasi yang berbeda saat berkendara, karena ground clearance lebih tinggi. Belum lagi mesinnya kendati masih pakai karburator, namun sudah lolos standar Euro3.
Bagaimana performanya? Berikut ulasan lengkapnya dari motor yang dijual Rp 28,9 juta OTR Jakarta ini.
Desain
Sekilas bodinya mirip KLX 150BF yang didominasi garis tajam, namun ternyata milik D-Tracker ini sedikit lebih ramping, terutama bagian shroud. Kemudian dengan laburan hitam di mesin dan sasis, kesannya jadi terlihat sangar.
Fitur & Teknologi
Agar memudahkan pemantauan volume bensin di tangki yang berkapasitas 6,9 liter, kini ada fuelmeter menemani spidometer analognya yang mungil. Sayang saat malam jarumnya agak kurang terlihat, terlalu gelap! Fitur berikutnya yang membuat tampilan kekar ada upside down 35 mm, yang ditemani cakram 300 mm semi-floating dan dijepit kaliper 2 piston. related: honda beatharga honda beatharga beatharga motor honda beat, honda beat fi
Suspensi belakang pakai monosok uni-track dengan 5 setelan pre-load, remnya 220 mm kaliper 1 piston. Peleknya ukuran 2.15x17 dan 3.00x17 dibalut ban 100/80-17 dan 120/70-17. Mesin 144 cc SOHC 2 klep pasokan bensinnya masih karburator Keihin NCV24, kini menghidupkan hanya ada electric starter. Mesin ini menggunakan suplai oksigen tambahan ke knalpot dan ada catalytic converter, makanya lolos Euro3.
Test Ride Kawasaki D-Trecker 150
Asyik ada fuelmeter, enggak perlu tebak-tebakan isi tangki
Kawasaki D-Tracker 150
Disc brake bergelombang, tampak lebih keren ya!
Test Ride Kawasaki D-Trecker 150
Lekukan tangki dan joknya pas dijepit paha
Riding Position & Handling
Posisi duduk khas supermoto, joknya terasa tinggi karena jarak dari tanah 840 mm, namun karena suspensi empuk kaki tester berpostur 173 cm 64 kg tetap menapak sempurna ke aspal. Ketika jalan badan dekat dengan setangnya yang lebar. Lantaran joknya sempit, jalan lebih dari 1 jam pasti bokong panas.
Dengan bobot hanya 118 kg, handling D-Tracker terasa sangat ringan dan lincah. Asyik diajak melibas jalanan perkotaan. Karena ground clearance tinggi 270 mm, bertemu jalan keriting jadi bukan halangan. Apalagi ban 17 inci, guncangan permukaan jalan jadi tak sesensitif kala 14 inci. related post: harga honda beatspesifikasi honda beathonda beatspesifikasi beatharga beat fi
Redamannya suspensinya terbilang istimewa, depan memang sedikit kaku, tapi yang belakang enak banget. Empuk namun bodi tetap anteng saat melibas jalan rusak, rebah di tikungan pun jadi pede, tentu berkat uni-track dan rebound lambat. Dukungan rem depan dengan cakram 300 mm yang pakem banget, juga makin membuat berkendara dengan D-Tracker menyenangkan. Eh iya jangan kaget ada suara “tttrrrr...” saat mengerem, itu ciri khas cakram semi-floating.
Performa
Reaksi mesinnya khas konfigurasi overbore (bore x stroke 58 x 54,4 mm), ngacir di putaran menengah ke atas. Di rpm rendah responnya smooth banget diiringi getaran yang terasa di setang, maklum juga karena teknologi hanya SOHC 2 klep dengan karburator vakum. Karakter mesinnya mirip saudaranya, KLX 150BF, namun karena pakai rasio akhir lebih berat 45/14 (KLX 52/14), nafas D-Tracker jadi lebih panjang. Meski begitu pencapaian kecepatan yang sama kalah cepat dari KLX. Misal 80 km/jam, pakai alat Racelogic D-Tracker butuh waktu 10,9 detik, sedang KLX hanya 10,8 detik.
Konsumsi Bensin
Lantaran masih karburator, jangan heran jika konsumsi bensinnya di bawah sport 150 cc lain yang sudah injeksi. Dipakai harian dengan beragam kondisi, rata-rata konsumsinya 33,5 km/lt. Oh ya angka ini masih lebih irit dari KLX (31,8 km/lt), lantaran D-Tracker lebih jarang menjerit karena rasio akhir lebih berat.
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 tak SOHC 2 klep berpendingin udara Kapasitas mesin: 144 cc Bore Stroke: 58 x 54,4 mm Rasio kompresi: 9,5:1 Power maksimal: 11,8 dk/8.000 rpm Torsi maksimal: 11,3 Nm/6.500 rpm Pengapian: DC-DCI Starter: Elektrik Jumlah Transmisi: 5-speed, return Primary Reduction Ratio: 2,880 (72/25) Final Reduction Ratio: 3,214 (45/14) Suspensi depan: Upside down 35 mm Suspensi Belakang: Uni-Trak, with 5-way adjustable preload P x L x T: 2.015 x 830 x 1.130 mm Jarak sumbu roda: 1.355 mm Jarak terendah: 270 mm Berat: 118 kg Kapasitas tangki: 6,9 L Rem Depan: 300 mm semi-floating disc Twin-piston Rem Belakang: 220 mm petal disc Single-piston Ban Depan: 100/80-17M/C 52P Ban Belakang: 120/70-17M/C 58P. related: harga yamaha vixionharga vixionyamaha vixion terbaruyamaha new vixionvixion terbaru
Data test
0-60 km/j: 5,9 detik
0-80 km/j: 10,9 detik
0-100 km/j: 32,6 detik
0-100 m: 7,9 detik (@70,3 km/j)
0-201 m: 12,7 detik (@84,9 km/j)
0-402 m: 20,7 detik (@95,1 km/j)
Top speed spido: 110 km/j
Top speed Racelogic: 102,4 km/j
Konsumsi bensin: 33,5 km/lt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar